Your Sign Here

Senin, 29 November 2010

Emas Kecil di Tengah Berlian



Ini bukan postingan penting.
Ini hanya seperti postingan.

Jikalah kau adalah emas kecil, kau berharga jika berada di antara para aluminium.
Kau lebih mahal, berkualitas, menarik, dan disukai. Kau merupakan primadona. Namun, apa kedudukanmu sama jika kau berada di tengah tumpukan berlian yang berkilauan?

Apa istilah tepatnya? Di atas langit masih ada langit?
Mungkin saja.

Namun..
Tahukah kau berapa senangnya ketika kau tau, meskipun kau berada di antara tumpukan berlian, masih ada yang mencarimu, menginginkanmu.
Kau emas yang dicari di tengah berlian.
Dia datang bukan untuk berlian atau mungkin emas lain.
Tapi untukmu.

Lalu..
Sudahkah kau mengahargai dia yang mencarimu diantara tumpukan berlian?
Yakinkah kau sudah menghargai usahanya?
Apapun yang kau dapat, syukurilah.
Kita tidak tau apa yang akan kita punya selanjutnya.


Sabtu, 13 November 2010

Ocehan : Permainan Kata - Kata

Image and video hosting by TinyPic

Bukan hal yang mudah untuk dibahas.

Butuh banyak sekali titik perspektif untuk membahas hal seperti permainan kata-kata yang tergadang menjadi penyebab kesalahpahaman.

Yaah, emg sekilas kesannya sepele sih seperti permainan kata-kata itu.

Menurut aku sih, pribadi, kata-kata hal yang paling susah untuk dikontrol.

Kata-kata itu hal yang paling mudah digunakan untuk membuat orang mengerti tentang apa yang kita pikirkan, inginkan.

Tapi kadang kata-kata itu terlalu sering dimainkan sehingga seharusnya kata-kata itu merupakan salah satu hal yang bisa dipercaya hanya menjadi 'omong kosong'.

Well, istilah mudahnya sih kayak kata-kata 'gombal'.. 'Gombal' itu sendiri -menurut saya- adalah kata-kata yang dapat dipercaya secara temporary. Cuma untuk sementara berlakuknya kata-kata itu, ada kadaluarsanya. gak perlu dijelasin lagi deh tentang 'gombal' itu, pasti udah pada tahu juga.

Kemudian, kata-kata yang sering kita gunakan, termasuk yang saat ini kalian baca dan setelah aku ketik, semuanya kata-kata. Bisa kalian pahami? Kalian percaya dengan semua yang kalian baca? Percaya dengan semua yang saya ketik?

Itu hak masing-masing untuk percaya atau tidak . ini hanya 'note'.

Kata-kata yang kita pake di ruang lingkup kita sendiri tanpa kita sadari kadang tidak pantas.

Anehnya, kalo seseorang berkata atau bertutur yang sopan, menggunakan kata kata baku , kata- kata yang rapi, org lain malah menilainya berlebihan.. padahal menurutku itu wajar. malah enak sekali mendengar seseorang yang berbicara dengan sopan dan dengan kata2 yang sopaaaaan sekali.

Contoh deh :

A : Maaf, bukan maksud aku seperti itu.

B : Sorry, gak gitu maksud gue

Yang mana yg sering anda pakai? mana yg menurut anda lebih enak diucap? Lebih enak di dengar? Lebih indah kalo diucap? sekali lagi, terserah. Penilaian itu relatif..

Kemudian, kata-kata yang paling mudah diucap, paling susah di tepati, JANJI.

Kadang, tanpa kita sadari kita mengucapkan beberapa kata-kata yang merupakan janji..

sample : I always by ur side

Hellooo, itu kata-kata berat banget buat ditepatin.. kamu harus disisi org lain tersebut selama 24 jam!

gak mungkin banget kan? Kalo emg mau ngucapin hal seperti itu, kenapa gak dibuat untuk tidak menjadi janji? seperti :

I always by your side = Tell me if something wrong.

Setidaknya itu lebih ringan, kita cuma berjanji untuk ada waktu dia ngebutuhin kita. gak harus 24 jam bersama dengan dia..

Tapi itu pendapat aku, maaf aja kalo ada yg salah deeh.

Trus, permainan kata yang seharusnya yang terdengar paling bagus : PUJIAN.

Berapa banyak anda memuji dengan tulus? Berapa bayak pujian yg dilontarkan hanya untuk keuntungan sendiri atau basa-basi belaka? Atau, masih ingatkah kapan terakhir kali anda memuji tanpa maksud apapun?

Susah ya.. padahal pujian itu mudah sekali. aku sendiri lebih suka memuji orang lain, tapi entah kenapa, yang dipuji pasti bilang saya bohong, gak usah menghibur deh, aneh, dan lainnya. yaah, itu bukti kalo PUJIAN udah nggak dianggap pujian lagi karena terlalu sering disalah gunakan untuk beberapa org tertentu sehingga makna pujian itu sendiri berubah. (aku ngomong apa sih?)

Lalu, permainan kata yang paling gak enak didenger : CELAAN.

Siapa diantara kalian yang belum pernah mencela? Saya yakin tidak ada yang tidak pernah tidak mencela -termasuk saya sendiri. Susah sekalikan menjaga perkataan kita sendiri? padahal kita sendiri tahu seberapa sakitnya tiap celaan yg kita ucapkan. Mencela pasti akan Dicela. Itu emang udah dari sananya. gak ada yg nggak tahu. Tahu nggak sih seberapa besarnya 'luka' yang bisa dibuat dengan kata-kata yg merupakan celaan itu? Sakitnya itu nggak sebentar, lama.. lama sekali..

Kalo kita berani mencela org lain, kita harus siap untuk dicela orang lain.. oleh karena itu, aku berusaha mati2an untuk berhenti mencela org lain, menggantinya dengan pujian, walau memang, balasan dari tindakan kita itu celaan. tapi sekalian belajar sabar juga bisa..

Diam aja mendengar celaan orang lain.. Jika kita tidak mencela, percaya aja kita tidaks seperti mereka yg suka mencela walaupun gak ada garansi untuk itu.

Ahh, aku nggak tau apa yang baru aja aku ketik.. Sebenarnya aku nggak pantes ngebuat ocehan seperti ini.

Cuma tumpahan ide yang ada di otak.. walaupun ini otak nggak ada intinya, nggak ada isinya atau manfaatnya, untuk yg ngebaca maaf udah ngambil waktu anda untuk membaca hal seperti ini..


Rabu, 10 November 2010

Ocehan : Kepercayaan ? Pengkhianatan ?

Image and video hosting by TinyPic
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan 'kepercayaan'?
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan 'pengkhianatan'?
Yang ku pahami, pengkhianatan adalah wujud daru ketiadaan dari kepercayaan. Tapi, aku sendiri tidak paham dengan arti kepercayaan itu.

Apa mungkin kepercayaan, kata itu, tidak bisa diartikan, namun kata itu dapat kita rasakan. Dapat kita tentukan.

Berapa banyak orang dan hal yang kau percayai? Berapa banyak hal yang tidak kau percaya? Kenapa bisa tercipta klasifikasi pada dirimu tentang orang yang kau percaya dan yang tidak kau percaya? Bukankah ketidakpercayaan itu lahir dari pemgalaman, dari penilaianmu terhadap orang lain? Yang mana yang benar, orang lain yang bersikap lalu membuatmu tidak mempercayainya atau kau menilai orang lain lalu memutuskan untuk tidak mempercayainya? Adakah yang kau pertimbangkan ketika memutuskan untuk tidak mempercayai orang lain?

Kondisiku sekarang adalah dimana aku krisis akan kepercayaan terhadap orang lain. Bukan mustahil aku percaya pada orang lain, aku mempercayai beberapa orang dalam hidupku. Orang uang tidak aku percaya bukan berarti aku tidak mempercayai mereka. Aku hanya menjaga, membatasi diri di daerah kepercayaan yang aku miliki. Selama ini, ketika aku berkata aku mempercayai seseorang itu berarti aku memang mempercayainya. Hanya saja, kadang rasa takut itu ada. Coba saja dipikirkan, rasakan sendiri, di dalam kepercayaanmu itu, di dalamnya, dilubuk, di dasarnya, pasti ada rasa takut. Tapi entah rasa takut apa. Apa mungkin dikhianati? Takut kehilangan? Atau rasa takut lainnya? Aku sering memperhatikan kisah orang lain percaya dan tidak percaya itu adalah pilihan yang dapat kau atur, tidak terlaksana karena spontanitas.

Kepercayaan itu..damai, sunyi, berwarna, objektif, beralasan, moody, luar biasa.
Pengkhianatan itu.. kelam, suram, tidak bertanggungjawab, kolektif.

Kita sering menggunakan kata kata itu tapi pengertian pastinya tidak ada yang tahu. Baiklah, mungkin ada yang tahu arti kepercayaan dan pengkhianatan itu. Tapi itukan argumentasi. Semua yang ku tulisa adalah argumentasi. Seberapa berpegaruh apa yang ku tulis terhadapmu? dan terhadap diriku sendiri? NOL.